Rabu, 18 Julai 2012

~ SEJATI ~

kita perempuan jangan menalah ok kita perempuan SEJATI,,,,,,:D    ( DiAnAh NaBiLaH )

Selasa, 26 Jun 2012

= Tiada Sesiapa Pun Yang Memahami Hati Ini =

                                                                                                    

Isnin, 18 Jun 2012

=aDaNyA iBu dAn aYaH=

aku selalu gembira kerana 
adanya ibu dana ayah
dan aku bersukur kepada allah 
kerana adanya kamu allah 
aku masih disini                         (DiAnAh NaBiLaH)

~UnTukMu~

Untukmu aku bertanya.
Tentang relung itu, relung malam
di pelupuk mentari.
Betapa aku berkali-kali hanyut melodi senjamu.
Untukmu juga, lihat pundak itu
pundak retak bingkai malam.
Betapa retaknya membuat relungku terjungkal.
Untukmu,
di bingkai malam ini rembulan bergurau.                            
Dia kata tetes permatamu biru.                  (DiAnAh NaBiLaH)
Biru, benar, layaknya tiraimu,
Tirai hatimu membiru terhempas rembulan.
Andai engkau tahu.
Biorama irama malam penuh tanya.
Aku kira ini malam panjang.
Dan aku merasa, mungkin
sengaja ia tutup persegi cahaya, lagi
dengan tirai permata biru, seakan ingin
relung senyum mu tak lekas lepas
dari bingkai malamku.

9 BuLaN!!


9 bulan aku singgah dirahimmu
9 bulan aku menanti hadirnya hari baru
do’a mu adalah masa depan ku
air susumu adalah darah daging ku
aku tak kan hadir tanpa diri mu
aku tak kan hidup tanpa kasih sayang mu
belai tangan mu melarutkan ku dalam mimpi
dekap hangat mu buat ku belajar mandiri
ibu…..
sungguh aku mengagumi mu
sungguh aku menyayangi mu
engkau yang telah berikan hidup mu untuk ku
tak ada pangkat yang lebih besar, selain pangkat mu
pangkat sebagai seorang ibu
engkau yang selalu dihatiku
engkau yang selalu dibenakku
ingin ku jadikan dirimu ratu dalam hidup ku
tak kan pernah ku biarkan hatimu pilu
ibu….                                                                        (DiAnAh NaBiLaH)
pengorbanan mu sungguh berarti bagi ku..

=AkU BaHaGiA=

aku bahagia ketika angin merayu malam yang membuatku terlelap aku bahagia ketika bulan mencumbu bintang yang mengajakku terbang aku bahagia ketika ombak membelai pantai yang sadarkan aku pada cinta aku menjadi tegas menilai cinta dengan lugas aku tak perlu menangis ketika aku sendiri